Jumat, 11 Maret 2011

uda lama ga nge blog!!Menghapus Format dari bidang pilihan
lupa semua cara caranya..
haih

Selasa, 01 Desember 2009

Thoughts and Words Affect Water

After seeing water react to different environmental conditions, pollution and music, Mr. Emoto and colleagues decided to see how thoughts and words affected the formation of untreated, distilled, water crystals, using words typed onto paper by a word processor and taped on glass bottles overnight.

The same procedure was performed using the names of deceased persons. The waters were then frozen and photographed.


Mother Teresa



Love and Appreciation


Thank You


You Make Me Sick, I Will Kill You


Heavy Metal Music

These photographs show the incredible reflections of water, as alive and highly responsive to every one of our emotions and thoughts.

Masaru Emotos extraordinary work is an awesome display, and powerful tool, that can change our perceptions of ourselves and the world we live in, forever. We now have profound evidence that we can positively heal and transform ourselves and our planet by the thoughts we choose to think and the ways in which we put those thoughts into.

Discover how each source has an effect on the visual photographed structure

Snow has been falling on the earth for more than a few million years. Each snowflake, as we have been told, has a very unique shape and structure. By freezing water and taking a photograph of the structure, as Mr. Emoto has done, you get incredible information about the water.

Mr. Emoto has discovered many fascinating differences in the crystalline structures of water from many different sources and different conditions around the planet. Water from pristine mountain streams and springs show the beautifully formed geometric designs in their crystalline patterns.

Polluted and toxic water from industrial and populated areas and stagnated water from water pipes and storage dams show definitively distorted and randomly formed crystalline structures.


Biwako Lake, the largest lake at the center of Japan and the water pool of the Kinki Region. Pollution is getting worse.



Fountain in Lourdes, France



Japan Shimanto River, referred to as the last clean stream in Japan



Antarctic Ice



Sanbu-ichi Yusui Spring water,


Untreated Distilled Water


Yodo River, Japan, pours into the Bay of Osaka. The river passes through most of the major cities in Kasai.


Fujiwara Dam, before offering a prayer


Fujiwara Dam, after offering a prayer

Water CRYSTALS with Masaru EMOTO

Masaru Emoto (江本勝 Emoto Masaru, born July 22,1943) is a Japanese author known for his controversial claim that if human speech or thoughts are directed at water droplets before they are frozen, images of the resulting water crystal will be beautiful or ugly depending upon whether the words or thoughts were positive or negative. Emoto claims this can be achieved through prayer, music or by attaching written words to a container of water. These claims have been strongly criticized as pseudoscience.

Since 1999 Emoto has published several volumes of a work titled Messages from Water, which contains photographs of water crystals next to essays and “words of intent.”

all water crystals pictures were taken from glasses with the following words


”HAPPINESS” in Tagalog, Philippines


“HAPPINESS” in Japanese water


”HAPPINESS” in American water


‘THANK YOU’ from Israel


“THANK YOU” in German water


”THANK YOU” in French water


”THANK YOU” in African water


Emoto’s water crystal experiments consist of exposing water in glasses to different words, pictures, or music, and then freezing and examining the aesthetics of the resulting crystals with microscopic photography.

Commentators have criticized Emoto for insufficient experimental desgins, and for not sharing enough details of his approach with the scientific community. In addition, Emoto has been criticized for designing his experiments in ways that leave them open to human error influencing his findings.



Minggu, 22 November 2009

Hiasan Bunga yang Indah



Menghias ruangan dalam rumah anda bisa memberikan kecantikan dan menyemarakkan suasana hati serta rumah anda. Beragam bunga tersedia di pasaran ada yang impor dan lokal, tetapi bukan berarti bunga dari kebun sendiri tidak bisa anda gunakan sebagai penghias ruangan rumah. Anda dapat merangkai bunga-bunga tersebut supaya indah dilihat dan terpancar dari bunga itu sendiri tanpa florist decoration. Yang anda perlukan hanyalah kemauan dan keberanian berkreasi baik dalam memilih wadah, bunga, daun dan ranting segar.

Warna bunga juga sangat berdampak positif dalam kehidupan anda. Saat memilihnya, pikirkan kembali dampak apa yang akan berpengaruh terhadap mood seseorang.



Bila anda memilih warna merah, maka akan membuat suasana rumah semakin menggairahkan dan menghangatkan tubuh, meningkatkan detak jantung serta jalannya pernafasan.



Warna kuning merupakan sumber energi sehingga mampu menstimulasi ingatan serta meningkatkan spirit anda sekeluarga.







Hijau dan ungu merupakan warna keseimbangan, ketenangan dan membantu mengurangi rasa depresi. Jika anda ingin warna yang kalem, biru merupakan pilihan yang tepat dan meningkatkan refleksi serta meredakan stres.
Untuk memberi semangat dan meredakan rasa lelah, gunakan bunga warna ora
nge.



Warna pink juga memberikan ketenangan dan membebaskan anda dari rasa marah.



Sedangkan warna putih merupakan lambang kesucian tetapi juga memberikan ketenangan dalam hati anda. Beragam media bisa dihias seperti meja, dinding, chinese lampion, maupun media lainnya. Anda ingin menciptakan kreasi ruangan yang kelihatan rileks dan santai bisa, dan kalau ingin suasana demikian bisa terinspirasi dari baju bali yang bernuansa santai.

Semoga bermanfaat!!!

Tumbuhan

Tumbuhan yang sehari-hari kita jumpai memiliki maanfaat yang sangat besar bagi kelangsungan makhluk hidup. Ketergantungan tersebut tidak lepas dari peran makhluk itu sendiri dalam mengolah dan membudidayakan tanaman tersebut.

Pohon atau juga pokok ialah tumbuhan dengan batang dan cabang yang berkayu. Pohon memiliki batang utama yang tumbuh tegak, menopang tajuk pohon. Pohon dibedakan dari semak melalui penampilannya. Semak juga memiliki batang berkayu, tetapi tidak tumbuh tegak. Dengan demikian, pisang bukanlah pohon sejati karena tidak memiliki batang sejati yang berkayu.

Jenis-jenis mawar hias lebih tepat disebut semak daripada pohon karena batangnya walaupun berkayu tidak berdiri tegak dan habitusnya cenderung menyebar menutup permukaan tanah.

Batang merupakan bagian utama pohon dan menjadi penghubung utama antara bagian akar, sebagai pengumpul air dan mineral, dan bagian tajuk pohon (canopy), sebagai pusat pengolahan masukan energi (produksi gula dan bereproduksi). Cabang adalah juga batang, tetapi berukuran lebih kecil dari berfungsi memperluas ruang bagi pertumbuhan daun sehingga mendapat lebih banyak cahaya matahari dan juga menekan tumbuhan pesaing di sekitarnya. Batang diliputi dengan kulit yang melindungi batang dari kerusakan.

Jumat, 20 November 2009

Alam yang Hijau



Tentu indah jika disetiap rumah ada kebun, pemandangan hijau yang menyejukkan. Menurut seorang psikolog lingkungan, lingkungan hijau di sekitar rumah merupakan faktor signifikan dalam melindungi kesejahteraan psikologis. Terutama untuk kita yang ada di perkotaan dimana sulit menemukan daerah hijau. Lalu, bagaimana dengan blog yang berwarna hijau? He..he.. bagi saya pribadi memang warna hijau begitu menyejukkan. Blog ini memang bukanlah kebun, atau penuh pepohonan. Tetapi dari kombinasi warna yang ada, iniah kombinasi warna yang saya suka.Tentu sangat menyenangkan jika dunia ini bersih dari polusi udara yang dapat merusak lingkungan ini.